Ada Berapa Malaikat Dalam Agama Islam
Malaikat Raqib, bertugas mencatat amal baik manusia selama hidup di dunia
Ketujuh, Malaikat Raqib. Kehadiran Malaikat Raqib bertugas mencatat semua amal baik manusia selama masih hidup di dunia. Dikisahkan dalam Alquran, catatan amal baik yang dibuat oleh Malaikat Raqib ini nantinya menjadi penyelamat dan pertimbangan seseorang untuk masuk surga.
Tugas dari Malaikat Raqib dan Atid ini termaktub dalam Surat Al Qaf ayat 17 dan 18:اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌArtinya: "(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri." (QS. Qaf: 17).مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌArtinya: "Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf: 18).
Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT
Pertama, ada Malaikat Jibril. Malaikat Jibril memiliki tugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Rasul-Rasul-Nya. Pada zaman modern ini sudah tidak ada lagi Nabi atau Rasul. Sebab, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir sudah meninggal dunia ribuan tahun silam.
Maka dari itu, selain menyampaikan wahyu, tugas Malaikat Jibril saat ini adalah meniupkan roh ke dalam janin yang ada di dalam kandungan.
Dalil yang memaktubkan tugas Malaikat Jibril tertulis pada Surat Asy Syuara ayat 193 dan Surat An Nahl ayat 102. Berikut adalah bunyinya:
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙArtinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)." (QS. Asy Syuara: 193).
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَArtinya: "Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. An Nahl: 102)
Berikut 10 nama Malaikat dan tugasnya dalam Islam:
Dalam buku Quraish Shihab dengan judul yang sama dengan yang di atas, Malaikat Jibril dinamai Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus. Salah satu tugasnya adalah menyampaikan wahyu Ilahi kepada para Rasul. Allah menegaskan tentang malaikat Jibril dalam Surat Asy Syuara ayat 193, dan Surat An Nahl ayat 102.
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ - ١٩٣
"Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)." (Asy Syuara ayat 193).
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ - ١٠٢
Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Surat An Nahl ayat 102).
Jibril tidak hanya menyampaikan wahyu kepada Rasul, tetapi juga mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Beliau.
Malaikat Mikail bertugas menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, dan mengurus rezeki.
Keberadaan Malaikat Mikait tercantum dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 98:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَرُسُلِهٖ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰىلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ - ٩٨
Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.
Malaikat Israfil bertugas untuk meniup sangkakala. Dalam buku Quraish Shihab, disebutkan nama malaikat Israfil tidak disebutkan secara langsung dalam Al Quran, hanya tugasnya saja yakni meniup sangkakala seperti tercantum dalam Surat Az Zumar ayat 68.
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ - ٦٨
Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).
Al Quran tidak menyebut nama Malaikat Izrail. Namun tugas Malaikat Izrail disebutkan untuk mencabut nyawa dan tercantum dalam Surat As Sajdah ayat 11:
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ ࣖ - ١١
Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan."
Malaikat Munkar bertugas menanyai orang yang mati di dalam kubur.
Nama malaikat berikutnya yakni Malaikat Nakir. Malaikat Nakir bertugas menanyai orang yang mati di dalam kubur. Dalam Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Iman Kepada Malaikat: SMA Negeri 1 Sidayu disebutkan Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya ketika pemakaman selesai. Orang yang terakhir dari jamaah pemakaman telah melangkah 40 langkah dari kuburan.
Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik manusia.
Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia. Quraisy Shihaib menyebutkan keberadaan Malaikat Raqib dan Atid tercantum dalam Surat Al Qaf ayat 18:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ - ١٨
Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).
Para malaikat Raqib dan Atid berada di sisi kanan dan kiri manusia. Mereka mengetahui bisikan hati manusia dan mencatat gerak-gerik serta aktivitasnya. Niat yang baik akan dicatat meski belum diwujudkan dalamm tindakan nyata.
Nama malaikat berikutnya yakni Malaikat Malik. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka. Nama Malik dan tugasnya ada di dalam Al Quran Surat Az Zukhruf ayat 77:
وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مَّاكِثُوْنَ - ٧٧
Dan mereka berseru, "Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja."" Dia menjawab, "Sungguh, kamu akantetap tinggal (di neraka ini)."
Nama malaikat berikutnya yakni Malaikat Ridwan. Dalam Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Iman Kepada Malaikat: SMA Negeri 1 Sidayu, disebutkan Malaikat Ridwan bertugas menjaga dan mengawasi pintu surga. Malaikat Ridwan juga bertugas menyambut semua hamba Allah yang akan masuk ke dalamnya. Dia sangat ramah dan mempersilakan orang-orang yang masuk ke dalam surga.
tirto.id - Dalam agama Islam, salah satu dari 10 malaikat yang diketahui nama dan tugasnya adalah Jibril. Tugas malaikat Jibril adalah untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul.
Kemudian, sepeninggal nabi dan rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, apakah malaikat Jibril masih memiliki tugas lain?
Muncul anggapan bahwa malaikat Jibril tidak lagi turun ke langit dunia setelah menyampaikan wahyu terakhir. Mengutip laman NU, anggapan tersebut ditepis oleh Syekh Jalaluddin As Suyuthi. Menurutnya, malaikat Jibril masih memiliki tugas lain di samping menyampaikan wahyu.
Allah menciptakan setiap malaikat lengkap dengan kedudukannya masing-masing. Dalam Al Quran surah Al Saffat ayat 164, Allah berfirman, "Dan tidak satupun di antara kami (Malaikat) melainkan memiliki kedudukan tertentu." Malaikat Jibril secara umum diberi tugas menyampaikan wahyu dan risalah kenabian, sekaligus berhubungan secara personal dengan para nabi dan rasul.
Malaikat Jibril dinamakan dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Quran.
Jibril memiliki beberapa nama lain, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan yang lain.
Sementara itu, dalam Jurnal Al Wajid Vol.1 No.2 Halaman 195-210 (Desember 2020) disebutkan, tugas malaikat Jibril setelah kenabian yang diketahui petunjuknya dari Al Quran dan As Sunnah yakni sebagai berikut:
1. Mendampingi orang yang sakaratul maut dalam keadaan bersuci
Dalam buku Syarah Nuruzh Zhalam ala Aqidati Awam karya Syekh M Nawawi Banten, As Suyuthi mengatakan jika Jibril turut hadir pada seseorang yang menghadapi sakaratul maut dalam keadaan suci karena berwudhu.
Sebuah riwayat dalam hadits menyebutkan, ada empat malaikat yang mendapat tugas untuk mengelola dunia. Di antara mereka adalah malaikat JIbril dengan salah satu tugasnya untuk mengurusi angin.
Malaikat Mikail ditugasi mengurus hujan dan tumbuhan. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa. Semetara malaikat Israfil menyampaikan perintah pada mereka.
Ibnu Abi Hatin dan Abu Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-Uẓamah dan Al-Baihaqī dalam kitab Syu'abul Iman, dari Ibnu Sabit berkata, "Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, malaikat maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, malaikat maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka”.(HR. al-Baihaqi No. 294)
3. Memenuhi dan menahan hajat manusia
Allah telah menugaskan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi dan menahan hajat manusia. Allah menyukai lantunan doa orang mukmin, sehingga Jibril diperintahkan untuk menahan hajat orang itu. Sebaliknya, Allah tidak menyukai lantunan doa orang kafir sehingga Jibril diperintahkan untuk segera memenuhi hajat itu.
Dalam sebuah hadits yang disampaikan dari Sabit, dia berkata, "Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah mendelegasikan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril, 'Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya'. Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, 'Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya'."(HR. Al Baihaqi No.32)
4. Hadir dalam Lailatul Qadar
Pada laman SDIT Al Hasanah Bengkulu disebutkan, Jibril turut memiliki peran penting saat hadirnya Malam Qadar (Lailatul Qadar) di setiap akhir bulan Ramadan. Malam yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan itu, seluruh malaikat akan turun ke Bumi dengan membawa rahmat. Dan, malaikat yang menjadi pemimpinnya adalah Jibril.
Peristiwa ini juga menjadi petunjuk bahwa Jibril masih turun ke dunia untuk tugas lainnya. Al Quran memberikan petunjuk tentang kehadiran Jibril saat Lailatul Qadar melalui surah Al Qadr ayat 4. Pada kata "ruh", mayoritas ulama berpendapat bahwa itu adalah nama dari malaikat Jibril yang menjadi pemimpin atas malaikat lainnya.
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS Al Qadr: 4).
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul AnwarPenulis: Ilham Choirul AnwarEditor: Yulaika Ramadhani
Malaikat (serapan Arab: مَلَائِكَة, rumi: malā'ikah, bentuk jamak kata مَلَك malak atau مَلَاك malāk[1] yang bermaksud kekuatan) dalam Islam, merupakan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT yang dijadikan daripada cahaya lagi mulia dan terpelihara daripada maksiat. Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah-perintah daripada Allah Yang Maha Berkuasa. Mereka tidak berjantina, tidak bersuami atau isteri, tidak beribu atau berbapa dan tidak beranak. Mereka tidak tidur dan tidak makan serta tidak minum. Mereka mampu menjelma dalam pelbagai bentuk rupa yang dikehendaki dengan izin Allah SWT. Sebagai contoh malaikat datang kepada kaum Nabi Luth menyerupai lelaki yang kacak[2]. Malaikat dikatakan mempunyai sayap dan mampu terbang dengan laju (sesuai dengan cahaya yang bergerak laju).
Umat Islam Muslim wajib beriman kepada malaikat dengan tafsil (تفصيل) dan ijmal (إجمال).
Beriman dengan tafsil adalah beriman akan setiap satu daripada mereka secara berasingan dan bukan mempercayai mereka itu sebagai satu (contoh: satu kumpulan) dan percaya yang tiap satunya adalah malaikat. Berikut adalah sepuluh malaikat yang wajib diketahui secara tafsil.
Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman adalah :-
Dari nama-nama malaikat di atas lebih tiga yang disebut dalam Al Qur'an, iaitu Jibril[6], Mikail[7], Malik[8], Raqib & Atid[9]. Sedangkan Israfil,Mungkar dan Nakir disebut dalam Hadits.
Nama Malaikat Maut, Izrail, tidak ditemui sumbernya baik dalam Al Quran mahupun Hadis. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Quran, dia hanya disebut sebagai Malaikat Maut atau malakkul maut ( ملك موت)
Walaupun namanya hanya disebut dua kali dalam Al Quran, malaikat Jibril juga disebut di banyak tempat dalam Al-Quran dengan sebutan lain seperti Ruhul Qudus, Ruhul Amin & lain lain.
Selain dari sepuluh malaikat ini terdapat beberapa malaikat yang tidak diketahui berapa banyak bilangannya melainkan Allah SWT satu daripada mereka diberi nama Malaikat Zabaniah (زبانية) yang merupakan malaikat Allah SWT yang ditugaskan untuk membawa ahli neraka ke neraka & menyeksa mereka serta menyeksa & menangkap Iblis ketika ketibaan sakaratulmaut Iblis, umumnya malaikat Zabaniah diberikan tugas untuk melakukan azab-azab tertentu dengan perintah Allah SWT. Malaikat-malaikat juga diturunkan oleh Allah SWT ketika umat Islam berperang membantu tentera Islam sehingga tentera kafir gentar melihat bilangan tentera Islam yang banyak.
Beriman kepada malaikat yang ajmal ialah percaya akan wujudnya malaikat yang lain selain daripada sepuluh malaikat yang wajib diketahui tersebut dan wujudnya beberapa malaikat lain yang tidak diketahui berapa bilangannya melainkan Allah SWT.
Antara malaikat yang wajib diketahui secara ajmal ialah malaikat pemegang atau yang menanggung Arasy iaitu empat malaikat dan pada hari akhirat akan ditambah sebanyak empat lagi menjadikannya lapan malaikat penanggung arasy. Juga diketahui akan wujudnya malaikat penjaga manusia atau Hafzah. Berikut merupakan malaikat lain selain daripada 10 yang wajib diketahui ialah:
Dalam Islam, Iman kepada malaikat adalah salah satu Rukun Iman. Beriman kepada malaikat adalah percaya dan membenarkan dengan hati bahawa malaikat Allah benar-benar wujud. Malaikat bersifat ghaib, tidak dapat dilihat oleh mata kasar, tetapi dapat diketahui dan difahami secara majaz(metafora), seperti adanya wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul. Para nabi dan rasul menerima wahyu melalui perantara malaikat Allah.
Iman kepada malaikat merupakan Rukun Iman yang ke-2. Rukun Iman yang 6 merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, juga tidak dapat dipilih-pilih. Sehingga tidak disebut orang beriman jika tidak meyakini salah satu dari Rukum Iman.
Asal-usul kejadian Malaikat telah direkodkan dalam Hadith yang pernah diriwayatkan dalam Hadis Riwayat Muslim oleh Aisyah yang dilaporkan bahawa Muhammad bersabda
Walau bagaimanapun, jenis, sifat dan hakikat tersebut tidak diterangkan secara lanjut dalam mana-mana sumber yang lain.
Malaikat pula dijadikan dalam keadaan bersayap, sama ada dua, tiga ataupun lebih.[12] Kejadian tersebut juga dilengkapi dengan rupa yang cantik.[13] Walaupun begitu, setiap malaikat tidak mempunyai kejadian dan kedudukan yang sama. Setiap Malaikat mempunyai keistimewaan, tugas, dan kedudukan yang berbeza bergantung kepada kehendak Allah.[14][15]
Kejadian istimewa Malaikat juga menjadikan Malaikat sebagai makhluk yang tidak bernafsu. Maka, Malaikat tidak akan makan, minum,[16] bosan yang sentiasa mengabdikan diri kepada Allah.[17][18] Malaikat juga tidak berjantina iaitu bukan dari kalangan lelaki mahupun perempuan juga beranak-pinak.[19][20]
Terdapat banyak riwayat terutamanya Hadith yang memperihalkan besarnya saiz Malaikat. Kebanyakan saiz Malaikat dikisahkan dengan perbandingan saiz bumi, langit, jarak cahaya, jarak masa, antara timur dan barat, dan perbandingan lain yang berskala besar menunjukkan bahawa saiz sebenar Malaikat adalah jauh sangat besar berbanding saiz manusia.
Nabi Muhammad S.A.W pernah melihat rupa sebenar Malaikat Jibril sebanyak 2 kali, iaitu ketika peristiwa Israk dan Mikraj. Perkara ini diceritakan sendiri di dalam al-Quran:
(5) Wahyu itu (disampaikan dan) diajarkan kepadanya oleh (malaikat Jibril) yang amat kuat gagah, -(6) Lagi yang mempunyai kebijaksanaan; kemudian ia (malaikat Jibril) memperlihatkan dirinya (kepada Nabi Muhammad) dengan rupanya asal, -(7) Sedang ia (malaikat Jibril) berada di arah yang tinggi (di langit);(8) Kemudian ia (malaikat Jibril) mendekatkan dirinya (kepada Nabi Muhammad), lalu ia berjuntai sedikit demi sedikit,(9) Sehingga menjadilah jarak (di antaranya dengan Nabi Muhammad) sekadar dua hujung busaran panah, atau lebih dekat lagi;(10) Lalu Allah wahyukan kepada hambaNya (Muhammad, dengan perantaraan malaikat Jibril) apa yang telah diwahyukanNya........(13) Dan demi sesungguhnya! (Nabi Muhammad) telah melihat (malaikat Jibril, dalam bentuk rupanya yang asal) sekali lagi,(14) Di sisi "Sidratul-Muntaha";(15) Yang di sisinya terletak Syurga "Jannatul-Makwa".(16) (Nabi Muhammad melihat jibril dalam bentuk rupanya yang asal pada kali ini ialah) semasa " Sidratul Muntaha" itu diliputi oleh makhluk-makhluk dari alam-alam ghaib, yang tidak terhingga.(17) Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak berkisar daripada menyaksikan dengan tepat (akan pemandangan yang indah di situ yang diizinkan melihatnya), dan tidak pula melampaui batas.(18) Demi sesungguhnya, ia telah melihat sebahagian dari sebesar-besar tanda-tanda (yang membuktikan luasnya pemerintahan dan kekuasaan) Tuhannya.
– al-Quran, Surah an-Najm, Ayat 5-9, 13-18
Ketika peristiwa Israk dan Mikraj itu, Rasulullah yang melihat Malaikat Jibril dalam keadaan rupanya yang sebenar lantas memuji Malaikat Jibril akan kehebatannya. Malaikat Jibril mempunyai 600 sayap, apabila dibuka satu sayap maka gelaplah seluruh bumi ini. Namun begitu, Malaikat Jibril mengatakan kepada Rasulullah bahawa jangan memujinya kerana Rasulullah masih belum melihat Malaikat lain yang lebih hebat kejadiannya. Lalu Rasulullah bertanya kepada Malaikat Jibril, jika masih ada Malaikat yang lebih hebat daripadanya?" Malaikat Jibril menjawab,
"Ya, ada. Malaikat Israfil mempunyai 1,200 sayap, yang satu sayapnya menyamai 600 sayap Malaikat Jibril."
Sesudah itu, Rasulullah bertanya lagi," Adakah Malaikat Israfil paling hebat?" Jawab Malaikat Jibril,
"Tidak, Malaikat yang memikul Arasy Allah. Malaikat ini mempunyai 2,400 sayap yang satu sayapnya menyamai 1,200 sayap Malaikat Israfil".
Salah satu riwayat memperihalkan pula tentang saiz Malaikat pemikul Arasy itu.
"Telah diizinkan bagiku untuk menceritakan tentang seorang malaikat di antara malaikat-malaikat pemikul Arasy. Sesungguhnya apa yang ada di antara dua cuping telinganya sampai ke bahunya adalah sejauh perjalanan 700 tahun (dalam riwayat lain, 700 tahun burung terbang dengan laju)."
Malaikat telah lama wujud atau diciptakan sebelum kewujudan Adam sebagai manusia pertama. Malah, malaikat juga yang dipertanggungjawabkan oleh Allah untuk mengambil tanah di bumi untuk dijadikan acuan kepada penciptaan Adam. Malaikat pertama yang diutuskan Allah untuk mengambil tanah adalah Jibril kemudian Mikail namun kedua-duanya gagal dan pulang ke hadrat Allah kerana tanah menangis memohon agar tidak mengambil mereka sebaliknya mengambil bahan-bahan lain untuk dijadikan manusia. Kemudian Allah mengutus Izrail,dengan taat dan tanpa menghiraukan tangisan tanah, maka Izrail merentap mereka dan membawanya kepada Allah. Sempena peristiwa ini Allah telah melantik Izrail sebagai malaikat pencabut nyawa-"Malaikatul Maut". Tugas ini ditolak Izrail kerana sekiranya manusia akan mengutuk serta membencinya namun Allah memberi jaminan kepada Izrail dengan menjadikan setiap maut pasti ada penyebabnya agar Izrail tidak dipersalahkan.
Terdapat sangkaan Yang salah bahawa iblis itu ketua bagi para Malaikat. Hakikatnya, iblis dan Malaikat adalah makhluk ciptaan yang berbeza. Malaikat sentiasa taat pada Allah manakala iblis ingkar perintah Allah.
Malaikat (bahasa Arab: المَلَائِكَة (jamak); tunggal: المَلَك atau المَلْأَك) menurut agama Islam adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah tidak makan dan tidak minum dan juga tidak mempunyai nafsu seperti manusia. Malaikat merupakan makhluk yang selalu taat kepada Allah dan tidak pernah membangkang kepadaNya. Malaikat selalu beribadah kepada Allah tiada henti dan mereka senang mencari dan mengelilingi majlis dzikir. Malaikat mempunyai kemampuan yang diberikan oleh Allah yaitu mereka dapat mengubah bentuknya seperti manusia. Malaikat makhluk surgawi yang diciptakan oleh Allah (Islam) dari cahaya untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang diberikan kepadanya. Malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya (nur) berdasarkan hadist nabi Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya (Kemendikbud, 2013:91)”[1][2].
Meyakini keberadaan malaikat merupakan salah satu dari enam Rukun iman dalam Islam, tepatnya rukun iman yang kedua.[3] Percaya kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun tidak terlihat, dan meyakini bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya serta tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun pada dasarnya manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia. Hal ini biasanya terjadi pada para nabi dan rasul. Malaikat selalu menampakkan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul, seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.
Dalam bahasa arab, kata "malaikat atau malaikah" (ملائكة) adalah bentuk jamak atau plural. Bentuk tunggalnya adalah "malak" (ملك). Asal dari kata malak yaitu dari kata "alaka ya’luku alukatan" (ألك – يألك – ألوكة), artinya mengirim pesan atau mengutus, bentuk masdar(infinitif) mim-nya adalah ma’lak (مألك) yang artinya utusan.
Ada juga yang mengatakan, asalnya dari kata "la’aka yal’aku" (لأك – يلأك), yang juga memiliki arti mengirim atau mengutus. Sehingga bentuk masdar(infinitif) mim-nya adalah mal’ak (ملأك), yang berarti utusan.
Karena sulit diucapkan, hamzah yang terdapat di tengah harus dibuang kemudian harakat fathah dari huruf hamzah tersebut diberikan kepada huruf lam sehingga menjadi malak (ملك). Oleh sebab itu hamzah ini akan muncul lagi dalam bentuk jamaknya yakni mala’ikah (ملائكة).
Kata mal’ak dalam bahasa Ibrani diucapkan dengan lafal mal’akh (מלאך) yang juga berarti "utusan". Bunyi huruf kaf dalam bahasa Ibrani lebih condong ke bunyi H serak, sementara dalam bahasa arab bunyi huruf Kaf cenderung lebih ke bunyi K namun dengan akhiran bocor seperti H sehingga terdengar "Ak*h".
Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur'an, hadits dan kitab-kitab. Nama (panggilan) beserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:
Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.
Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin dan lainnya.
Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik di dalam Al Qur'an, yaitu Jibril (Al Baqarah 2:97,98 dan At Tahrim 66:4), Mikail (Al Baqarah 2:98) dan Malik (Al-Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur'an; ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Kemudian, dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, di mana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap di mana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[86] tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya. Hanya Nabi Muhammad ﷺ yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.[87]
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
Pertemuan Muhammad dengan beberapa malaikat penting dalam perjalanannya melalui bidang surgawi, memainkan peran utama dalam narasi versi Ibn Abbas.[88][89] Banyak cendekiawan seperti Al-Tha`labi menarik penafsiran mereka di atas narasi ini, namun tidak dapat menghasilkan angelologi yang mapan yang dikenal dalam agama Kristen.
Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:
Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indra, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra dan Mi'raj.
Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan lainnya.
Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.
Menurut syariat Islam ada beberapa tempat di mana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhoh, Imam Al-Khothobi, dan yang lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu di antara lain adalah:
Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatat oleh para Imam, di antaranya adalah Ahmad, Bukhari, Tirmidzy, Muslim, dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.[106]
Malaikat Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan (memelihara) anjing.[107]
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT dari cahaya yang bersifat gaib. Malaikat merupakan salah satu dari beberapa jenis makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dan memiliki tugas-tugas khusus dalam melaksanakan perintah-Nya. Dalam Islam, malaikat dianggap sebagai makhluk yang sangat mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT.
Malaikat merupakan makhluk yang sangat berbeda dengan manusia dan jin. Malaikat tidak memiliki kehendak bebas seperti manusia dan jin, sehingga mereka selalu taat pada perintah Allah SWT dan tidak pernah melakukan kesalahan. Malaikat juga tidak memiliki kemampuan untuk melakukan dosa, sehingga mereka selalu melakukan tugas-tugasnya dengan sempurna dan tanpa cacat.
Tugas utama malaikat adalah untuk melakukan perintah Allah SWT dan mengatur segala urusan di alam semesta. Malaikat juga menjadi perantara antara manusia dan Allah SWT, dengan membawa doa dan permohonan manusia kepada-Nya. Selain itu, malaikat juga bertugas sebagai pelayan-pelayan Allah SWT dalam menjaga alam semesta dan memberikan petunjuk kepada manusia.
Dalam Al-Quran, terdapat beberapa jenis malaikat yang disebutkan. Beberapa di antaranya adalah malaikat Jibril, malaikat Mikail, malaikat Israfil, dan malaikat Izrail. Malaikat Jibril bertugas untuk menyampaikan wahyu dan perintah Allah SWT kepada para nabi dan rasul. Malaikat Mikail bertugas untuk mengatur urusan rezeki dan kesejahteraan manusia. Malaikat Israfil bertugas untuk meniup sangkakala pada saat kiamat tiba, dan malaikat Izrail bertugas untuk memisahkan nyawa manusia dari jasadnya pada saat kematian.
Selain itu, terdapat pula malaikat-malaikat lain yang bertugas untuk melakukan tugas-tugas khusus dalam mengatur alam semesta. Beberapa di antaranya adalah malaikat penjaga neraka, malaikat penjaga surga, dan malaikat penjaga lautan.
Meskipun malaikat merupakan makhluk gaib yang tidak dapat dilihat oleh manusia, namun dalam beberapa kejadian tertentu malaikat dapat menampakkan diri dalam bentuk manusia. Hal ini terjadi pada beberapa nabi dan rasul, seperti pada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Dalam Islam, malaikat dianggap sebagai makhluk yang sangat mulia dan dihormati. Oleh karena itu, umat muslim diajarkan untuk selalu mengagungkan malaikat dan berdoa kepada Allah SWT dengan menyebut nama malaikat. Umat muslim juga diajarkan untuk selalu mengikuti perintah Allah SWT dan berusaha untuk meneladani sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh malaikat, seperti kesucian, kejujuran, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Dalam kesimpulannya, malaikat merupakan makhluk gaib yang sangat mulia dan memiliki tugas khusus dalam mengatur alam semesta
This leaderboard is currently private. Click Share to make it public. This leaderboard has been disabled by the resource owner. This leaderboard is disabled as your options are different to the resource owner. Revert Options
Kumpulan Nama-nama Malaikat dan Tugasnya
Nama malaikat dan tugasnya yang pertama adalah malaikat Jibril.
Inilah malaikat pertama yang wajib Mama jelaskan kepada anak. Tugas malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para rasul.
Sekarang sudah tidak ada nabi dan rasul. Pasalnya, Nabi Muhammad SAW telah menjadi nabi dan rasul terakhir. Nabi Muhammad SAW juga sudah meninggal berabad-abad lalu.
Selain tugas utamanya menyampaikan wahyu, malaikat Jibril juga meniupkan roh pada setiap janin yang masih ada di dalam kandungan.
Dilansir NU Online, ada empat malaikat yang bertugas mengurus dunia. Salah satunya adalah malaikat Jibril.
Tugasnya adalah mengurus angin. Tak hanya itu, malaikat Jibril juga memenuhi hajat atau kebutuhan manusia.
Nama malaikat dan tugasnya yang wajib dihafal nomor dua adalah malaikat Mikail.
Tugas Malaikat Mikail adalah memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Jadi, malaikat Mikail tidak hanya memberikan rezeki kepada manusia saja, tapi kepada tumbuhan dan hewan.
Selain membagikan rezeki, malaikat Mikail juga memiliki tugas lain yaitu mengatur hujan dan tanaman. Semua kendali tersebut ada di tangan Malaikat Mikail atas izin Allah SWT.
Tugas tersebut dijelaskan dalam hadis berikut:
رُؤُوسُ الْمَلَائِكَةِ الْأَرْبَعةِ اَلَّذِينَ يُدَبِّرُونَ أَمْرَ الدُّنْيَا. (أَخْرَجَ) ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ وَأَبُو الشَّيْخِ فِى الْعُظْمَةِ وَالبَيْهَقِيُّ فِى الشُّعَبِ عَنِ ابْنِ سَابِطٍ قَالَ: يُدَبِّرُ أَمْرَ الدُّنْيَا أَرْبَعَةٌ : جِبْريلُ وَ مِيكَائِيلُ وَ مَلَكُ الْمَوْتِ وَ إِسْرَافِيلُ فَأَمَّا جِبْرِيلُ فَوُكِّلَ بِالرِّيَاحِ وَ الْجُنُودِ وَ أَمَّا مِيكَائِيلُ فَوُكِّلَ بِالْقَطْرِ وَ النَّبَاتِ وَ أَمَّا مَلَكُ الْمَوْتِ فَوُكِّلَ بِقَبْضِ الْأَرْوَاحِ وَ أَمَّا إِسْرَافِيلُ فَهُوَ يَنْزِلُ بِالْأَمْرِ عَلَيْهِمْ
ArtinyaL: Empat panglima malaikat yang mengurusi urusan dunia. Ibnu Abi Hatin dan Abus Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-‘Uzhmah dan Al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dari Ibnu Sabith ia berkata, ‘Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, Malaikat Maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka.
Lihat Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik, Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cetakan pertama, 1985 M/1405 H, halaman 16.
Nama malaikat dan tugasnya yang ketiga adalah malaikat Israfil. Tugas malaikat Israfil adalah meniupkan sangkakala pada hari kiamat nanti.
Sangkakala sendiri adalah sejenis terompet. Saat Allah SWT menyuruh malaikat Israfil meniup sangkakala maka saat itulah hari kiamat tiba. Akibatnya, semua makhluk hidup bernyawa di muka bumi akan mati.
Setelah meniup sangkakala yang pertama, Allah SWT akan menyuruh kembali malaikat Israfil untuk meniup terompet kedua. Tiupan kedua bertujuan membangkitkan semua makhluk hidup yang mati.
Setelah tiupan terompet kedua dan semua makhluk hidup kembali hidup, inilah yang dinamakan Hari Kebangkitan. Manusia dibangkitkan lagi untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama hidup di bumi.
Selanjutnya, nama malaikat dan tugasnya yang wajib diimani adalah malaikat Izrail.
Tugas malaikat Izrail adalah mencabut nyawa seluruh mahluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal. Jika memang sudah waktunya, maka malaikat Izrail akan mendatangi makhluk tersebut dan mencabut nyawanya.
Malaikat Izrail sangat patuh pada perintah Allah SWT. Ia akan membinasakan apapun atas perintah dan kehendak Allah SWT.
Kemudian, tugas malaikat Munkar adalah menanyai manusia di dalam kubur setelah manusia meninggal. Malaikat Munkar menanyai perihal keimanan seseorang yang telah mati.
Ia juga akan mendatangi seseorang yang berbuat banyak keburukan selama hidupnya. Bila selama hidup, manusia berbuat jahat, maka malaikat Munkar diceritakan akan datang dengan wujud yang menyeramkan. Ia membawa godam sebagai senjatanya.
Ketika seorang manusia ditanyai olehnya dan tidak bisa menjawab, maka godam tersebut akan menghantamnya hingga hancur. Kemudian, manusia tersebut dibangkitkan kembali dan diberi pertanyaan yang sama.
Ketika tidak bisa menjawab lagi, maka akan dihancurkan lagi. Begitu hingga Hari Kebangkitan tiba.
Nama malaikat dan tugasnya ini tak jauh beda dengan malaikat Munkar. Bedanya, tugas malaikat Nakir adalah menanyai orang dalam kubur yang telah berbuat baik semasa hidup.
Malaikat keenam ini memiliki wujud yang indah dan menenangkan saat dilihat. Namun, pertanyaan yang diajukan ke ahli kubur sama dengan pertanyaan malaikat Munkar. Pertanyaannya seputar siapa nama Tuhan dan rasul yang diyakini manusia tersebut.
Berikut hadis yang menjelaskannya:
ويسألان كل إنسان بلغته ويقولان له من ربك وما دينك ومن نبيك وما قبلتك ومن إخوتك وما إمامك وما منهاجك وما عملك
Artinya: Keduanya (malaikat Munkar dan Nakir) bertanya kepada setiap ahli kubur dengan bahasa yang bersangkutan. Keduanya bertanya, ‘Siapa tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Apa kiblatmu? Siapa saudaramu? Apa imammu? Apa jalan hidupmu? Apa amalmu?'.
Nama malaikat dan tugasnya yang ketujuh adalah malaikat Raqib. Malaikat ini selalu menyertai sekaligus mencatat perbuatan manusia.
Tugas malaikat Rakib adalah mencatat amal kebaikan pada manusia semasa ia hidup. Dalam beberapa penjelasan, malaikat Rakib berada di pundak kanan manusia.
Mama perlu mengajarkan untuk selalu berbuat baik kapan pun kepada siapa pun. Ingatkan anak bahwa ada malaikat Raqib yang mencatat gerak-geriknya di dunia. Sehingga, anak belajar mengamalkan perbuatan baik.
Memiliki tugas yang berkebalikan dengan malaikat Raqib, malaikat kedelapan yang wajib diimani adalah malaikat Atid. Tugas malaikat Atid adalah mencatat amal buruk manusia.
Mama sebagai orangtua wajib mengingatkan anak untuk menghindari perbuatan buruk atau jahat. Pasalnya, malaikat Atid akan selalu mencatat tindakan yang dilakukan. Bila anak berbuat buruk, maka ajarkan dia untuk selalu introspeksi dan berbenah diri.
Jika tindakannya menyakiti orang lain, anak perlu diajarkan untuk menerima kekurangan diri dan meminta maaf dengan tulus.
Malaikat kesembilan yang wajib diimani yakni malaikat Malik. Tugas malaikat Malik adalah menjaga pintu neraka. Hal ini sesuai dengan surat At-Tahrim ayat 6 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Neraka adalah tempat bagi orang-orang yang dalam hidupnya selalu berbuat jahat dan tidak beriman kepada Allah SWT. Di dalam neraka, orang-orang tersebut mendapatkan balasan atas perbuatannya.
Terakhir, nama malaikat dan tugasnya yang kesepuluh adalah Ridwan. Malaikat ini memiliki tugas yang berkebalikan dengan malaikat Malik.
Tugas malaikat Ridwan adalah menjaga pintu surga. Berbeda dengan neraka, surga sendiri digambarkan sebagai tempat untuk orang Islam yang beriman kepada Allah SWT.
Orang tersebut mendapatkan cinta dan ampunan Allah SWT serta banyak berbuat baik selama hidup di dunia. Jadi, surga sendiri dalam Al-Quran adalah tempat yang indah sebagai hadiah untuk orang-orang beriman.
Hal ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 25, artinya:
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan ‘inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya."
Itulah 10 nama-nama malaikat dan tugasnya yang wajib diyakini dalam agama Islam.
Sebagai seorang muslim, pengetahuan ini wajib diimani. Kini, Mama bisa mengajarkan anak agar ia senantiasa menyakini kehadiran malaikat-malaikat utusan Allah SWT.
Dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 177 disebutkan, umat Muslim harus beriman kepada malaikat. Malaikat adalah makhluk Allah yang terbuat dari cahaya.
Cendekiawan muslim, Quraish Shihab dalam bukunya bertajuk 'Malaikat dalam al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat', menyebut, malaikat tidak berjenis kelamin, tidak melakukan dosa. Dalam Buku Ensiklopedia Anak-anak Muslim karya Al-Mawsu'ah lil Affaal Al Muslimiin, juga disebutkan, malaikat tidak memiliki tubuh, malaikat dikaruniai akal, malaikat tidak diberi nafsu, malaikat tidak makan, tidak minum, tidak istirahat, dan tidak tidur. Malaikat pun selalu taat melaksanakan tugas-tugas dan selalu beribadah kepada Allah.
Quraish Shihab dalam buku yang sama mengatakan jumlah malaikat sungguh banyak dan terhitung jumlahnya. Namun dalam Islam disebutkan, jumlah malaikat yang wajib kita yakini ada 10.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malaikat Izrail, bertugas mencabut nyawa makhluk hidup
Keempat, Malaikat Izrail. Jika Malaikat Jibril bertugas memberikan roh atau nyawa kepada janin, maka tugas Malaikat Izrail adalah kebalikannya.
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa. Bukan hanya manusia, seluruh makhluk hidup yang ada di bumi akan didatangi Malaikat Izrail jika waktu kematiannya telah tiba.
Meski demikian, nama Malaikat Izrail tidak tertulis dalam Alquran maupun hadist mana pun. Yang tercantum adalah tugasnya dalam mencabut nyawa manusia. Ini tercatat dalam QS As Sajdah ayat 11:قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَArtinya: "Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan." (QS. As Sajdah: 11).
Malaikat Israfil, bertugas menjaga dan meniup sangkakala pada hari kiamat
Ketiga, Malaikat Israfil. Malaikat Israfil bertugas menjaga dan meniup sangkakala pada hari kiamat. Sangkakala adalah sejenis terompet sebagai penanda hari kiamat.
Jika Allah SWT telah memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, maka terjadilah kiamat dan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi akan mati.
Tak hanya satu kali, Allah SWT akan memerintahkan kembali Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala kedua kalinya. Tiupan sangkakala kedua membangunkan kembali seluruh makhluk hidup dan disebut sebagai Hari Kebangkitan.
Tugas Malaikat Izrafil sebagai peniup sangkakala tertuang dalam Surat Az Zumar ayat 68 yang berbunyi:
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَArtinya: "Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah)." (QS. Az Zumar: 68).
Malaikat Munkar, bertugas menanyai orang di dalam kubur yang berbuat keburukan
Kelima, Malaikat Munkar. Setelah nyawa manusia dicabut oleh Malaikat Izrail dan ia meninggal dunia, maka di dalam kubur, manusia akan bertemu dengan Malaikat Munkar. Malaikat Munkar akan bertanya soal keimanan dan mendatangi manusia yang seringkali berbuat keburukan dalam hidupnya.
Dalam Alquran dideskripsikan, Malaikat Munkar adalah sosok menyeramkan yang membawa palu godam sebagai senjatanya. Ia akan bertanya kepada manusia dan jika sang manusia tersebut tidak dapat menjawab, Malaikat Munkar akan memukul kepala manusia itu menggunakan senjatanya hingga hancur.
Tak berhenti, manusia itu akan dibangkitkan kembali dan ditanya pertanyaan yang sama. Malaikat Munkar akan memukulkan senjatanya jika manusia tidak bisa menjawab. Begitu seterusnya hingga Hari Kebangkitan tiba.
Malaikat Nakir, bertugas menanyai orang di dalam kubur yang berbuat kebaikan
Keenam, Malaikat Nakir. Kebalikan dari Malaikat Munkar, Malaikat Nakir akan datang ke alam kubur dan menanyai manusia soal kebaikannya.
Dikisahkan dalam Alquran, Malaikat Nakir memiliki wajah yang ramah dan menyenangkan. Diceritakan pula, jika manusia didatangi oleh Malaikat Nakir, maka orang tersebut akan masuk surga.
Tugas Malaikat Munkar dan Nakir adalah menanyai amalan manusia di alam barzah. Tugas dari kedua malaikat ini tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُArtinya: "Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia..." (HR. Tirmidzi).
Malaikat Mikail, bertugas memberikan rezeki kepada makhluk hidup di bumi
Kedua, Malaikat Mikail. Malaikat Mikail bertugas memberikan rezeki kepada setiap makhluk hidup di bumi. Semua makhluk hidup, bukan hanya manusia, tetapi hewan, tumbuhan dan lainnya, memang akan mendapatkan rezekinya masing-masing melalui Malaikat Mikail.
Tak cuma memberikan rezeki, atas izin Allah SWT, Malaikat Mikail juga bertugas mengatur panas, hujan dan tanaman yang ada di bumi.
Keberadaan Malaikat Mikail tercantum dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 98:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
Artinya: "Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir." (QS. Al Baqarah: 98)
Mandub atau sunnah
Hukum Islam mandub secara bahasa artinya mad'u (yang diminta) atau yang dianjurkan. Beberapa literatur dan pendapat para ulama, pengertian mandub disejajarkan dengan sunnah.
"Sunnah dalam hukum Islam berarti tuntutan untuk melakukan suatu perbuatan karena perbuatan yang dilakukan dipandang baik dan sangat disarankan untuk dilakukan," tulis Iwan Hermawan.
Orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran, namun tidak akan meninggalkan dosa bila ditinggalkan. Pembagian hukum sunnah berdasarkan tuntutan untuk melakukannya di antaranya,
Hukum Islam selanjutnya adalah makruh. Makruh secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur ulama mendefinisikan makruh sebagai larangan terhadap suatu perbuatan. Namun, larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil yang menunjukkan haramnya perbuatan tersebut.
Artinya, orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat ganjaran berupa pahala. Sebaliknya, orang tersebut tidak akan mendapat apa-apa bila tidak meninggalkannya.
Para ulama membagi makruh ke dalam dua bagian, yakni:
Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan atau meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan ganjaran pahala. Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya.
"Sesuatu yang mubah itu selama bersifat mubah, tidak menyebabkan adanya pahala atau siksa," tulis Iwan Hermawan.
Ulama ushul fiqih membagi mubah dalam tiga jenis, di antaranya:
Hukum Islam yang terakhir adalah haram. Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT dan rasulNya. Orang yang melanggar dianggap durhaka dan diancam dengan dosa, sementara orang yang meninggalkannya dijanjikan pahala.
Menurut madzhab hanafi, hukum haram harus didasarkan dalil qathi yang tidak mengandung keraguan sedikitpun. Sehingga kita tidak mempermudah dalam menetapkan hukum haram.
Ada beberapa jenis haram yang dikelompokkan oleh jumhur ulama, yaitu:
Itu dia beberapa jenis hukum Islam yang terbagi ke dalam 5 kategori. Semoga bermanfaat ya.
Sebagai umat Muslim, kita diwajibkan untuk meyakini Rukun Iman. Nah, Rukun Iman adalah meyakini dan percaya bahwa sosok-sosok yang disebutkan dalam rukun tersebut benar-benar ada, meskipun tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Salah satu Rukun Iman adalah percaya kepada malaikat. Dalam agama Islam, malaikat merupakan makhluk Allah SWT yang diciptakan dari cahaya. Ada ribuan malaikat di dunia yang bertugas membantu Allah SWT. Namun, hanya sepuluh nama malaikat dan tugasnya yang wajib diketahui oleh umat Islam.
Siapa saja nama-nama malaikat tersebut dan apa saja tugasnya? Berikut penjelasannya.